Terkadang atau sering dalam hidup, kita berusaha memaafkan tindakan kita atau kata lainnya melegalisasikan perbuatan kita. Maksudnya, kita mengatakan perbuatan kita benar dengan dalih yang berusaha kita cari kebenarannya. Sebagai contoh, ketika kita menunda melaksanakan sholat ketika adzan berkumandang, maka kita berdalih “Saya harus menyelesaikan tugas, bukankah kerja juga ibadah....?” atau “Saya harus mengasuh anak dulu, bukankah ini juga ibadah?” dan lain sebagainya sehingga begitu pintarnya kita mendapatkan alasan yang seolah alasan kitalah yang paling benar. Atau cerita lain seperti seorang pencopet atau pelacur yang melegalkan usahanya demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya dengan alasan mencari nafkah merupakan ibadah...!?
Akhir-akhir ini saya banyak menemui fenomena, yang membuat saya berasumsi bahwa kadang seseorang tidak faham ilmu yang sedang dipelajarinya. Untuk apa ilmu itu digunakan? Akan bagaimana bila mengamalkan ilmu itu? Fenomena klasik, tapi tetap membuat saya tidak habis fikir.