Rabu, 26 Januari 2011

Tips-tips menghafal Al-Qur'an

 "Membaca Al Qur'an dengan tajwid yang baik adalah sebuah KEWAJIBAN. Siapa yang tidak mentajwidkan Al Qur'an, BERDOSA, karena Al Qur'an diturunkan dengan tajwidnya". (Imam Al Jazriy)

Tips 1 untuk menghafal Al Qur'an :
  1. Azzam (komitmen) yg kuat. Karena dengan azzam yg kuat, dalam kondisi selelah apapun, harus menambah hafalan Al Qur'an, walaupun hanya 1 ayat.
  2. Mau duduk bersama Al Qur'an. Maksudnya, sediakan waktu khusus untuk menghafal. Paling sedikit 1 jam sehari....
  3. Alokasikan waktu-waktu yang mudah untuk menghafal. Misalnya, setelah qiyamul lail, kan sepi tuh, kebanyakan orang-orang lagi pada tidur, atau ba'da(setelah) subuh, karena biasanya otak kita masih fresh.
  4. Buat MoU (ksepakatn) dengan orang rumah. Karena sudah mengalokasikan waktu, maka minta orang-orang yang ada di rumah kita untuk tidak mengganggu kita di waktu-waktu tersebut.
  5. Bentuk bi'ah qur'ani (lingkungn yg qur'ani), baik yaumiyah (harian) misalnya mondok di pesantren khusus tahfidz, atau usbu'iyah (mingguan) misalnya ikut lembaga tahfidz di daerah terdekat.
  6. Jangan ganti-ganti Al Qur'an. Agar kita tidak direpotkan dengan sampai mana batas hafalan kita.
  7. Doa. Ini yg paling penting! Berdoalah kepada Allah agar Allah meberi kita kemudahan dalam menghafal, menjaga hafalan, & mengamalkan Al Qur'an.
Utk yg baru mulai mhafal :
  • Awali hafalan dari juz 30. Bisa dari surat An Naas ke An Naba, atau dari An Naba ke An Naas.
  • Kalau juz 30 sudah kelar, lanjut dengan surat-surat yg masyhur, seperti : Al Mulk, Al Waqi'ah, Ar Rahman, Al Hasyr, Yaasiin, Al Kahfi, Luqman, As Sajdah.
  • Kalau surat-surat diatas sudah selesai, hafalan boleh dilanjutkan dari juz 29, 28, 27, & 26. Agar kita bisa menghafal surat-surat yang tidak begitu panjang, juga tidak terlalu pendek.
  • Setelah 5 juz selesai, baru deh loncat ke juz 1 surat Al Baqoroh.
  • Bisa juga,setelah hafal surat-surat yg masyhur, langsung loncat ke juz 1.  
 Tips 2 untuk menghafal Al Qur'an :
  1. Tentukan batas hafalan. Cobalah sediakan waktu 1-2 jam. Dalam waktu 2 jam itu, berapa ayat/baris/halaman/lembar yang mampu kita hafal. Segtulah batas hafalan kita seharinya.
  2. Tentukan target. Agar kita punya ancang-ancang kapan menyelesaikan hafalan kita. Misalnya, sehari hafal 1 halaman, berarti dalam 1 bulan hafal 1 setengah juz.
  3. Pakai mushaf (kitab Al-Qur'an) saku per juz. Secara psikologis, lebih ringkas karena bisa dimasukkan ke dalam saku baju. Biasanya 1 juz terdiri dari 10 lembar. Dengan mushaf per juz, tidak akan terasa kalau ternyata hafalan kita di juz sekian tinggal beberapa lembar lagi.
  4. Kalau otak kita sudah agak 'mumet' atau hafalan yang nggak masuk-masuk, hentikan hafalan. Alihkan dengan kegiatan-kegiatan lain seperti melihat arti atau tafsir dari ayat yang sedang kita hafal, baca kisah-kisah para penghafal Al Qur'an, atau dengar nasyid.
  5. Setorkan hafalan. Agar hafalan kita tidak terasa 'menumpuk', dan bisa lanjut ke hafalan yang baru.
  6. Carilah seorang pmbimbing. Nah, ini yang penting! Setorkan hafalan kepada seorang pembimbing. Agar hafalan kita bisa dikoreksi. Mana ayat/huruf yang tertinggal, tertukar, atau terlupa. Dianjurkan pembimbngnya yang hafalannya lebih banyak dari kita. Kalau bisa sih yang sudah hafidz.
  7. Minta seseorang (bisa teman atau sodara) untuk menyimak hafalan kita. Agar ketika hafalan kita diuji di depan pembimbing, kesalahnnya tidak terlalu banyak.
 Tips lain:
  • Bagi yang agak kesulitan dalam menghafal, nggak usah banyak-banyak target per harinya. Misalnya,1 hari hanya mampu menghafal 3-5 baris. Kalau istiqomah, Insya Allah lama2 tidak terasa hafalan kita sudah banyak!
  • Ketika mulai menghafal, tilawahkan dulu ayat/surat yang hendak dihafal. Baca sampai 3 kali atau lebih, agar ayatnya agak 'familiar' di telinga & otak kita. Setelah itu baru deh hafalkan per ayat. Misalnya, 1 hari target 5 baris. Baca dulu 5 baris itu sampai kira-kira melekat di otak kita. Baru deh per ayat.
  • Setelah hafal, coba disambung dengan hafalan sebelumnya, agar saling berkaitan.
  • Banyak dari kita yang tdk bertambah hafalannya karena ada rasa khawatir hafalan yang seblumnya hilang. Tenang saja. Maju terus dengan hafalan yg baru. Makanya, hafalan yg lama disetorkan kepada pembimbng agar kita bisa menambah hafalan baru. Kan setelah hafalannya selesai semua, tinggal muroja'ah.
Sekarang Tips-Tips Tentang Muroja'ah (Mengulang Hafalan) :
  • Muroja'ah perlu dilakukan untuk memantapkan hafalan kita. Tapi kalau terasa berat, muroja'ah bisa dilakukan ketika sholat...
  • Muroja'ah bisa juga setelah khatam hafalan kita. Kalau muroja'ah masih terasa berat, hentikan dulu muroja'ah. Fokuskan otak kita untuk terus menambah hafalan baru.
  • Muroja'ah yang dilakukan setelah khatam hafalan, memang akan seperti menghafal baru lagi. Tapi tidak terlalu berat, karena ayat-ayatnya sudah pernah dihafal dan lebih familiar di otak kita.
  • Muroja'ah bisa dilakukan sambil mendengar murottal.
  • Kalau takut hafalan kita hilang sebelum khatam, tentukan jadwal khusus muroja'ah. Tidak usah banyak-banyak. Misalnya sebulan sekali muroja'ah setngah juz sambil ditasmikan (diperdengarkan) di depan teman atau pembimbing.
Kendala Ketika Menghafal Al Qur'an? Laa tahzan, innalloha ma'anaa...
  • Bila ada kesulitan dalam mencari waktu menghafal, lebih baik menghafal dilakukan setelah sholat. Biasanya 1 halaman mushaf terdiri dari 15 baris, tinggal dibagi 5 aja. Jadi, setiap selesai sholat 5 waktu, tambah hafalan kita sebanyak 3 baris. Kalau istiqomah, berarti seminggu kita sudah menghafal sekitar 1/4 juz! Sebulan,1 juz!!
  • Setiap kita pasti punya masalah, beban, atau pikiran yang beda-beda. Apalagi kalau yang dihadapi berat sehingga mengganggu konsen kita dalam menghafal. Jangan dipaksakan. Istirahatlah. Tapi istirahatnya jangan kelamaan ya. Lanjutkan hafalan kita setelah istirahat.
  • Banyak orang yang "nyindir" dengan orang yang menghafal Al Qur'an, dengan sindiran :"dihafal doang? diamalkan nggak?" atau, "dihafal,tapi tahu artinya nggak?". Banyak lho para huffadz yang baru belajar bahasa arab, ulumul qur'an, atau belajar tafsir, setelah hafalannya khatam. Jadi nggak usah khawatir. Belum tentu yang nyindir termasuk orang yang lebih baik dari kita. Ngapalin nggak, ngamalin apalagi,bisanya cuma nyindir doang...
  • Ketika muroja'ah, hafalan terlupa. Jangan dibiasakan untuk (langsung) melihat mushaf. Kalau lupa ditengah ayat, ulang lagi dari awal ayat. Masih lupa juga, ulang dari awal halaman atau awal surat. Kalau sudah 3 kali sudah mentok, baru lihat mushaf. Hal ini dilakukan agar otak kita tidak manja/cengeng, juga agar otak pun selalu mengingat dengan kuat. Jangan sampai lupa dikit lihat mushaf. Bentar-bentar lihat mushaf. Kita jadi tergntung dengan melihat.
  • Untuk wanita yang sedang haid, terserah mau ambil pendapat yang mana. Ada yg membolehkan untuk melanjutkan hafalan dengan memegang mushaf utuh. Ada yang membolehkan melanjutkan hafalan dengan mushaf terjemah. Ada juga yang hanya membolehkan muroja'ah saja. Terserah mau mengambil pendapat mana yang sesuai kyakinan. 
  HAL-HAL YANG DAPAT MENGHALANGI HAFALAN
  1. Banyaknya dosa dan maksiat. Sesungguhnya dosa dan maksiat akan melupakan hamba terhadap Al-Quran dan terhadap dirinya sendiri. Hatinya akan buta dari dzikrullah.
  2. Tidak adanya upaya untuk menjaga hafalan dan mengulangnya secara terus-menerus. Tidak mau memperdengarkan (meminta orang lain untuk menyimak) dari apa-apa yang dihafal dari Al-Quran kepada orang lain.
  3. Perhatian yang berlebihan terhadap urusan dunia yang menjadikan hatinya tergantung dengannya dan selanjutnya tidak mampu untuk menghafal dengan mudah.
  4. Berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktu yang singkat dan pindah ke hafalan lain sebelum kokohnya hafalan yang lama.

Sumber: http://www.facebook.com/pages/Gerakan-Satu-Rumah-Satu-Penghafal-Al-Quran/ 
 

1 komentar: